Kram otot adalah kontraksi yang terus menerus yang dialami oleh otot
atau sekelompok otot dan mengakibatkan rasa nyeri. (Hardianto Wibowo, 1995: 31)
penyebab kram adalah otot yang terlalu lelah, kurangnya pemanasan serta
peregangan, adanya gangguan sirkulasi darah yang menuju ke otot sehingga
menimbulkan kejang.
Penyebab
terjadinya kram:
1.
otot terlalu lelah pada waktu
berolahraga terjadi proses pembakaran yang menghasilkan sisa metabolik yang
menumpuk berupa asam laktat kemudian merangsang otot/ saraf hingga terjadi
kram.
2.
kurang pemanasan (Warming Up)
serta pendinginan (Cooling Down).
3.
Kekurangan vitamin, misalnya tiamin (B1), asam pantotenat (B5), dan
piridoksin (B6).
Kram yang
mungkin terjadi yaitu:
a. Otot Perut (Abdominal)
b. Otot betis (Gastrocnenius)
c. Otot paha belakang (Hamstring)
d. Otot telapak kaki
Penanganan cedera pada umumnya terhadap kram otot yang dilakukan
menurut Hardianto Wibowo, (1995: 33) adalah sebagai berikut:
1. Atlet diistirahatkan, diberikan semprotan chlor ethyl spray untuk
menghilangkan rasa nyeri/sakit yang bersifat lokal, atau digosok dengan
obat-obatan pemanas seperti conterpain, dan salonpas gell untuk melebarkan
pembuluh darah sehingga aliran darah tidak terganggu karena kekuatan/kekejangan
otot pada terjadi kram.
2. Pada saat otot kejang sampai kejangnya hilang. Menahan otot waktu
berkontraksi sama artinya dengan kita menarik otot tersebut supaya myiosin
filament dan actin myosin dapat menduduki posisi yang semestinya sehingga kram
berhenti. Pada waktu ditahan dapat disemprot dengan chlor etyl spray, hingga
hilang rasa nyeri.
Agar tidak terkena kram
otot, atau setidak-tidaknya tidak terserang untuk kesekian kalinya, sebaiknya
lakukan :
1. Pemanasan yang cukup sebelum berolah
raga atau aktivitas tertentu yang melibatkan otot. Kemudian jangan lupa
pendinginan / pelemasan sesudahnya.
2. Minum lebih banyak cairan, terutama
yang mengandung elektrolit, saat berolahraga.
3. Olah raga dengan intensitas ringan
lebih dahulu, kemudian berangsur-angsur lebih berat.
Jika mesti duduk lama (menggunakan
otot panggul) atau menulis lama (menggunakan otot jari), selang beberapa lama
sebaiknya diselingi pelemasan dan peregangan
0 comments:
Post a Comment