Shock yaitu hambatan di dalam peredaran darah
perifer yang menyebabkan perfusi jaringan tak cukup untuk memenuhi kebutuhan
sel akan zat makanan dan membuang sisa metabolisme ( Theodore, 93 ), atau suatu
perfusi jaringan yang kurang sempurna.
Penyebab-penyebab Shock
Ada beberapa penyebab-penyebab utama dari
shock:
- Kondisi-kondisi jantung (serangan jantung, gagal jantung)
- Perdarahan dalam atau luar yang berat, seperti dari luka yang serius
- Dehidrasi
- Infeksi
- Reaksi alergi yang parah
- Luka-luka tulang belakang (spine)
- Luka-luka bakar
- Muntah atau diare yang gigih
Klasifikasi Shock
Berdasarkan etiologinya, shock dibagi menjadi :
- Shock hipovolemik.
Shock hipovolemik adalah shock yang diakibatkan oleh
kehilangan volume intravaskuler secara akut dan massif. Hal ini bisa diakibatkan oleh kehilangan
darah, plasma, cairan tubuh ataupun elektrolit. Keadaan ini bias terjadi pada luka bakar,
perdarahan dalam ataupun luar, diare berat dan lain-lain.
- Shock Kardiogenik.
Shock kardiogenik adalah shock yang diakibatkan oleh
kelainan pada jantung, misalnya pada aritmia, infark miokardium, kelainan katup
ataupun akibat obat-obat myocardial depressant.
- Shock Obstruktif.
Shock obstruktif adalah shock yang diakibatkan oleh
gangguan pengisian pada ventrikel kanan maupun kiri yang dalam keadaan berat
bias menyebabkan penurunan Cardiaac Output. Hal ini bias terjadi pada obstruksi
vena cava, emboli pulmonal, pneumotoraks, gangguan pada pericardium (misalnya :
tamponade jantung) ataupun berupa atrial myxoma.
- Shock Distributif.
Shock distributive adalah shock yang diakibatkan oleh
adanya gangguan pada distribusi volume sirkulasi, baik karena perubahan
resistensi pembuluh darah ataupun akibat perubahan permeabilitasnya. Hal ini
bias terjadi pada keadaan sepsis, anafilaktik ataupun neurogenik.
Diagnosis Shock
Berikut ini ada empat tanda shock yang paling penting :
- Hipotensi terjadi akibat dari berkurangnnya curah jantung. Dikatakan hipotensi jika tekanan darah systole dibawah 80 mmHg atau tekanan nadi dibawah 20 mmHg.
- Takikardi terjadi akibat dari refleks simpatis terhadap keadaan hipotensi. Pada orang dewasa frekuensi nadi 60-100 kali/menit, jadi dikatakan takikardi jika frekuensi nadi diatas 100 kali/menit. Pada anak-anak dikatakan takikardi jika di atas 120 kali/menit.
- Takipnu terjadi akibat usaha tubuh untuk mengkompensasi hipoksia pada keadaan shock. Pernapasan di katakana takipneu, jika frekuensinya di atas 24 kali/menit.
- Penurunan kesadaran terjadi akibat aliran darah ke saraf pusat tidak memadai. Penurunan kesadaran ini bisa berupa kebingungan, letargia, agitasi dan koma.
Berikut ini beberapa gejala-gejala shock,
baik yang bersifat subyektif ataupun objektif.
Gejala Obyektif
- Pernapasan cepat & dangkal
- Nadi capat dan lemah
- Akral pucat, dingin & lembab
- Sianosis : bibir, kuku, lidah & cuping hidung
- Pandangan hampa & pupil melebar
Gejala Subyektif
- Mual dan mungkin muntah
- Rasa haus
- Badan lemah
- Kepala terasa pusing
Gejala khusus shock sesuai penyebabnya,
antara lain :
- Shock Hipovolemik : pasien menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, tanda dan gejala perdarahan internal ataupun eksternal.
- Shock Kardiogenik : biasanya ada keluhan nyeri dada, tanda-tanda edema paru ataupun kematian mendadak.
- Shock Obstruktif : gejalanya sulit dibedakan dengan shock kardiogenik, namun dari riwayat penyakit pasien, shock ini bisa didiagnosa.
- Shock distributive : pada awalnya pasien ada demam, riwayat penyakit infeksi sebelumnya, riwayat alergi makanan, obat-obatan, dll. Bisa juga didapatkan urtikaria dan angioedema serta bronkospasme (terutama pada shock anafilaktik).
Penanganan
Penanganan Awal :
- Segera bawa penderita ketempat teduh dan aman
- Tenangkan dan yakinkan penderita bahwa dia akan ditangani dengan baik
- Tidurkan penderita, dengan posisi terlentang, tungkai ditinggikan 20-30 cm(± 30°).
- Longgarkan pakaian penderita dan jangan diberikan makanan dan minuman.
- Kontrol ABC
- Segera rujuk ke fasilitas kesehatan.
Penanganan lanjut :
1. Shock Hipovolemik :
-
Pulihkan
status volume
-
Koreksi
gangguan elektrolit
-
Tangani penyebab
2. Shock kardiogenik
· Perbaiki
fungsi jantung (Dopamin)
3. Shock Obstruktif
- Lakukan penanganan shock secara umum.
- Penanganan sesuai dengan
penyebab :
- Tamponade à Pericardiosintesis
- Emboli paru à Trombokinase
- Atrial Myxoma, Pneumotoraks à Operasi
4. Shock Distributif
- Dopamin, epinefrin, Antibiotik(sesuai penyebab),
Kortikosteroid.
Shock pada olahraga
Shock
biasa terjadi pada cabang olahraga tertentu. Namun shock bisa terjadi pada
cabang olahraga apapun. Shock yang terjadi pada olahraga :
1. Sepak bola
· Terkena bola : yaitu saat dengan tiba-tiba bola datang dengan cepat menghantam
dada pemain tanpa ada persipan.
· Jatuh dengan punggung : yaitu ketika pemain
setelah melakukan lompatan, dan ketika itu hilang keseimbangan dan jatuh secara
keras dengan daerah punggung yang dahulu mengenai tanah.
0 comments:
Post a Comment