Sunday 16 October 2011

Sprain

Sprain adalah bentuk cidera berupa penguluran atau kerobekan pada ligament (jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang) atau kapsul sendi, yang memberikan stabilitas sendi. Kerusakan yang parah pada ligament atau kapsul sendi dapat menyebabkan ketidakstabilan pada sendi. Pengertian lain cedera sprain adalah cedera pada ligamen di sekitar persendian tulang yang dibentuk oleh permukaan tulang rawan sendi yang membungkus tulang-tulang yang berdampingan. Kerusakan serat ligamen sering dibarengi oleh perdarahan yang menyebar di sekeliling jaringan dan terlihat sebagai memar.
Sprain dapat disebabkan oleh persendian tulang dipaksa melakukan suatu gerak yang melebihi jelajah sendi atau range of movement normalnya. Trauma langsung ke persendian tulang, yang menyebabkan persendian bergeser ke posisi persendian yang tidak dapat bergerak, jatuh, terpelintir, atau tekanan pada tubuh yang menyebabkan tulang pada sendi bergeser sehingga menyebabkan ligamen teregang atau bahkan robek. Biasanya, sprain terjadi pada keadaan seperti saat orang terjatuh dengan bertumpu pada tangan, mendarat dengan bagian luar dari kaki, atau mendatar keras di tanah sehingga menyebabkan lutut terpelintir. Sprain terjadi ketika sendi dipaksa melebihi lingkup gerak sendi yang normal, seperti melingkar atau memutar pergelangan kaki. Meskipun sprain dapat muncul baik pada bagian tubuh atas maupun bawah, Namun tempat paling sering terjadinya sprain adalah pada pergelangan kaki. Data menunjukkan terdapat lebih dari 25.000 orang menderita sprain pada pergelangan kakinya tiap harinya.
                Sprain diklasifikasikan berdasarkan berat ringannya: 
     a)  Sprain Tingkat I
Pada cedera ini terdapat sedikit
hematoma dalam ligamentum dan hanya beberapa serabut yang putus. Cedera menimbulkan rasa nyeri tekan, pembengkatan dan rasa sakit pada daerah tersebut.
     b) Sprain Tingkat II
Pada cedera ini lebih banyak serabut dari ligamentum yang putus, tetapi lebih separuh serabut ligamentum yang utuh. Cedera menimbulkan rasa sakit, nyeri tekan, pembengkakan, efusi, (cairan yang keluar) dan biasanya tidak dapat menggerakkan persendian tersebut.
     c) Sprain Tingkat III
Pada cedera ini seluruh
ligamentum putus, sehinnga kedua ujungya terpisah. Persendian yang bersangkutan merasa sangat sakit, terdapat darah dalam persendian, pembekakan, tidak dapat bergerak seperti biasa, dan terdapat gerakan-gerakan yang abnormal.
Tanda-tanda
-          Edema, perdarahan dan perubahan warna yang lebih nyata.
-          Bengkak atau memar.
-          Terjadi inflamasi atau peradangan.
-          Ketidakmampuan untuk menggunakan sendi, otot dan tendon.
-          Tidak dapat menyangga beban, nyeri lebih hebat dan konstan.
-          Nyeri pada persendian tulang.
-          Terjadi kekakuan sendi.

            Penanggulangan sprain
Prinsip utama penatalaksanaan sprain adalah mengurangi pembengkakan dan nyeri yang terjadi. Langkah yang paling tepat sebagai penatalaksanaan tahap awal (24-48 jam) adalah prinsip RICE (rest, ice, compression, elevation), yaitu :
1. Rest (istirahat)
Kurangi aktifitas sehari-hari sebisa mungkin. Jangan menaruh beban pada tempat yang cedera selama 48 jam. Dapat digunakan alat bantu seperti crutch (penopang/penyangga tubuh yang terbuat dari kayu atau besi) untuk mengurangi beban pada tempat yang cedera.
2. Ice (es)
Letakkan es yang sudah dihancurkan kedalam kantung plastik atau semacamnya. Kemudian letakkan pada tempat yang cedera selama maksimal 2 menit guna menghindari cedera karena dingin.
3. Compression (penekanan)
Untuk mengurangi terjadinya pembengkakan lebih lanjut, dapat dilakukan penekanan pada daerah yang cedera. Penekanan dapat dilakukan dengan perban elastik. Balutan dilakukan dengan arah dari daerah yang paling jauh dari jantung ke arah jantung.
4. Elevation (peninggian)
Balut tekan dan tetap tinggikan. Jika memungkinkan, pertahankan agar daerah yang cedera berada lebih tinggi daripada jantung. Sebagai contoh jika daerah pergelangan kaki yang terkena, dapat diletakkan bantal atau guling dibawahnya supaya pergelangan kaki lebih tinggi daripada jantung. Tujuan daripada tindakan ini adalah agar pembengkakan yang terjadi dapat dikurangi. Jika nyeri dan bengkak berkurang 48 jam setelah cedera, gerakkan persendian tulang ke seluruh arah. Hindari tekanan pada daerah cedera sampai nyeri hilang (biasanya 7 sampai 10 hari untuk cedera ringan dan 3 sampai 5 minggu untuk cedera berat). Jika dibutuhkan, gunakan tongkat penopang ketika berjalan. Bantu dengan tongkat atau kruk.
Mulai aktivitas dengan hati-hati secara bertahap. Tetapi jika diperlukan rujuk ke fasilitas kesehatan. Keadaan-keadaan berikut di bawah ini merupakan indikasi untuk dibawa ke dokter :
Menderita rasa sakit yang sangat dan bahkan sendi yang terkena tidak dapat digunakan untuk menahan beban sedikitpun.
        a. Pada sendi yang terkena terlihat adanya memar selain adanya bengkak
        b. Sendi yang terkena tidak dapat digerakkan
        c. Tidak dapat berjalan lebih dari 4 langkah tanpa rasa sakit
        d. Sendi terasa bergeser saat akan digerakkan
        e. Sendi yang terkena terasaa baal
        f. Ragu apakah cedera yang rasa alami itu serius atau tidak
dan hindari HARM, yaitu
        1. H: heat, peberian panas justru akan meningkatkan perdarahan
        2. A: alcohol, akan meningkatkan pembengkakan
        3. R: running, atau exercise/latihan terlalu dini akan menambah buruk cedera
        4. M: massage, tidak boleh diberikan pada masa akut karena akan merusak jaringan.
Pencegahan Sprain
           Sebagai upaya pencegahan, saat melakukan aktivitas olahraga :
-          Memakai peralatan yang sesuai seperti sepatu yang sesuai, misalnya sepatu yang bisa melindungi pergelangan kaki selama aktivitas.
-          Selalu melakukan pemanasan atau stretching sebelum melakukan aktivitas atletik, serta latihan yang tidak berlebihan. Cedera dapat terjadi pada setiap orang yang melakukan olahraga dengan jenis yang paling sering adalah strain dan sprain dengan derajat dari yang ringan sampai berat. Cedera olahraga terutama dapat dicegah dengan pemanasan dan pemakaian perlengkapan olahraga yang sesuai.

0 comments:

Post a Comment