Sunday, 16 October 2011

Gangguan Panas


Tubuh biasanya dapat mempertahankan suhunya dalam cuaca panas maupun dingin dengan cara berkeringat, bernafas, gemetar/menggigil dan menggeser aliran darah diantara kulit dan organ dalam. Tetapi suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kelainan panas. Gangguan panas merupakan suatu keadaan yang dapat mempengaruhi kondisi suhu normal tubuh.  Kedaruratan panas terdiri dari 3 keadaan (diurutkan berdasarkan beratnya):
·         Heat cramps
·         Heat exhaustion
·         Heatstroke.
Jika tidak segera diatasi, heat cramps bisa menyebabkan heat exhaustion, yang selanjutnya bisa berkembang menjadi heatstroke. Resiko terjadinya kelainan panas meningkat pada:
·         Kelembaban yang tinggi (yang menyebabkan berkurangnya efek pendinginan oleh keringat)
·         Pemakaian tenaga yang kuat dalam waktu lama (yang menyebabkan bertambahnya panas yang dihasilkan oleh otot).
Orang-orang yang sangat peka terhadap kelainan panas adalah:
- Usia lanjut
- Obesitas
- Alkoholik menahun
- Pemakai obat tertentu (misalnya antihistamin, anti-psikosa, alkohol, kokain).
Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tubuh:
1. Variasi diurnal
Suhu tubuh bervariasi pada siang dan malam hari. Suhu terendah manusia yang tidur pada malam hari dan bangun sepanjang siang terjadi pada awal pagi dan tertinggi pada awal malam.
2. Kerja jasmani/ aktivitas fisik
Setelah latihan fisik atau kerja jasmani suhu tubuh akan naik terkait dengan kerja yang dilakukan oleh otot rangka. Setelah latihan berat, suhu tubuh dapat mencapai 40°C.

3. Jenis kelamin
Sesuai dengan kegiatan metabolisme, suhu tubuh pria lebih tinggi daripada wanita. Suhu tubuh wanita dipengaruhi daur haid. Pada saat ovulasi, suhu tubuh wanita pada pagi hari saat bangun meningkat 0,3-0,5°C.
4. Lingkungan
Suhu lingkungan yang tinggi akan meningkatkan suhu tubuh. Udara lingkungan yang lembab juga akan meningkatkan suhu tubuh karena menyebabkan hambatan penguapan keringat, sehingga panas tertahan di dalam tubuh. Suhu tubuh merupakan pencerminan panas tubuh. Sebagaimana energi tubuh yang mengikuti hukum termodinamika, panas tubuh sebagai salah satu bentuk energi juga mengikuti hukum tersebut. Suhu tubuh merupakan hasil imbangan antara pembentukan panas dengan kehilangan panas.
Perubahan suhu tubuh dideteksi oleh 2 jenis termoreseptor, satu di kulit (peripheral thermoreceptors) dan satu lagi di hipotalamus, medula spinalis, dll (central thermoreceptors). Termoreseptor sentral memberi umpan balik yang penting dalam mempertahankan suhu inti tubuh ketika termoreseptor perifer memberi informasi.

 Penyebab
Penyebab gangguan panas bisa berupa:
·         Suhu atau kelembaban yang tinggi
·         Dehidrasi (kehilangan cairan tubuh)
·         Olah raga yang berat atau lama
·         Pakaian yang bertumpuk-tumpuk
·         Pemakaian alkohol
·         Obat-obatan (misalnya diuretik, neuroleptik, fenotiazin dan antikolinergik)
·         Penyakit jantung dan pembuluh darah
·         Kelainan fungsi kelenjar keringat.

Gejala
1. Heat Cramps (Kram Karena Panas)
Heat Cramps adalah kejang otot hebat akibat keringat berlebihan, yang terjadi selama melakukan aktivitas pada cuaca yang sangat panas. Heat cramps disebabkan oleh hilangnya banyak cairan dan garam (termasuk natrium, kalium dan magnesium) akibat keringat yang berlebihan, yang sering terjadi ketika melakukan aktivitas fisik yang berat.
Heat cramps sering terjadi pada pekerja manual, seperti pekerja di ruang mesin, pekerja pengolah baja dan pekerja pertambangan. Heat cramps seringkali secara tiba-tiba mulai timbul di tangan, betis atau kaki; terasa sangat nyeri. Otot menjadi keras, tegang dan sulit untuk dikendurkan. Heat cramps bisa dicegah atau diobati dengan meminum minuman atau memakan makanan yang mengandung garam. 
1.   Heat Exhaustion (Kelelahan Karena Panas)
Heat Exhaustion adalah suatu keadaan yang terjadi akibat terkena/terpapar panas selama berjam-jam, dimana hilangnya banyak cairan karena berkeringat menyebabkan kelelahan, tekanan darah rendah dan kadang pingsan.
Suhu yang sangat panas bisa menyebabkan hilangnya banyak cairan melalui keringat, terutama selama melakukan kerja fisik atau olah raga berat. Bersamaan dengan cairan, garam (elektrolit) juga hilang sehingga terjadi gangguan sirkulasi darah dan fungsi otak. Akibatnya terjadi heat exhaustion.
Gejala utama adalah kelelahan, kelemahan dan kecemasan yang meningkat, serta badan basah kuyup karena berkeringat. Jika berdiri, penderita akan merasa pusing karena darah terkumpul di dalam pembuluh darah tungkai, yang melebar akibat panas. Denyut jantung menjadi lambat dan lemah, kulit menjadi dingin, pucat dan lembab, penderita menjadi linglung. Hilangnya cairan menyebabkan berkurangnya volume darah, menurunnya tekanan darah dan bisa menyebabkan penderita pingsan.
2.   Heatstroke
Heatstroke adalah suatu keadaan yang bisa berakibat fatal, yang terjadi akibat terpapar panas dalam waktu yang sangat lama, dimana penderita tidak dapat mengeluarkan keringat yang cukup untuk menurunkan suhu tubuhnya.
Jika terjadi dehidrasi dan penderita tidak dapat mengeluarkan keringat yang cukup untuk mendinginkan tubuhnya, maka suhu tubuh bisa meningkat sampai pada tingkat yang berbahaya, sehingga terjadi heatstroke.
Penyakit tertentu, misalnya skleroderma dan fibrosis kistik, menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk mengeluarkan keringat sehingga menyebabkan meningkatnya resiko heatstroke.
Heatstroke bisa terjadi begitu cepat dan tidak selalu didahului oleh tanda-tanda seperti sakit kepala, perasaan berputar (vertigo) maupun kelelahan. Pembentukan keringat biasanya berkurang, tetapi tidak selalu. Kulit teraba panas, tampak merah dan biasanya kering. Denyut jantung meningkat dan bisa mencapai 160-180 kali/menit (normal 60-100 kali/menit). Laju pernafasan juga biasanya meningkat, tetapi tekanan darah jarang berubah. Suhu tubuh (sebaiknya diukur dengan termometer yang dimasukkan ke dalam rektum) meningkat sampai 40-41ÂșC, menyebabkan perasaan seperti terbakar. Penderita bisa mengalami disorientasi (bingung) dan bisa mengalami penurunan kesadaran atau kejang.
Jika tidak segera diobati, heatstroke bisa menyebabkan kerusakan yang permanen atau kematian. Suhu 41? Celsius adalah sangat serius, 1 derajat diatasnya seringkali berakibat fatal. Kerusakan permanen pada organ dalam (misalnya otak) bisa segera terjadi dan sering berakhir dengan kematian.

Penaggulangan
Penanggulangan yang utama adalah menggantikan cairan (rehidrasi) dan garam yang hilang. Cairan dan garam yang hilang melalui keringat bisa digantikan dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang agak asin, misalnya jus tomat yang diberi garam atau kaldu daging yang dingin. Minuman yang diperjualbelikan juga ada yang mengandung ekstra garam (misalnya Gatorade),
Jika memang harus melakukan kegiatan di dalam lingkungan yang panas,sebaiknya minum banyak cairan dan dinginkan kulit dengan membasahinya dengan air dingin. Jika korban sadar, berikan sedikit-sedikit minuman bergaram (dibuat dengan menambahkan 1 sendok teh garam ke dalam 0,9 L air). Berikan setengah cangkir setiap 15 menit. Jika tidak ada minuman bergaram, bisa diberikan air putih saja.
Akan lebih baik bila korban dipindahkan ke ruangan yang dingin dan dibaringkan mendatar atau dengan posisi kepala yang lebih rendah. Basahi kulit korban dengan pakaian basah atau langsung dengan air dan gunakan kipas angin untuk menurunkan suhu tubuhnya. Jangan gunakan obat gosok yang mengandung alkohol. Berikan kompres dingin pada leher, selangkangan dan ketiak korban.
Untuk kram otot, berikan minuman bergaram dan pijat-pijat otot yang terkena secara lembut dan perlahan sampai mengendur. Setelah rehidrasi, korban seringkali segera pulih total. Jika setelah pengobatan tekanan darah tetap rendah dan denyut nadi tetap lambat selama lebih dari 1 jam, maka perlu dicurigai adanya kelainan yang lain.
Heatstroke merupakan suatu keadaan gawat darurat dan harus segera dilakuan tindakan penyelamatan. Jika penderita tidak dapat segera dibawa ke rumah sakit, sebaiknya dibungkus dengan seprei atau pakaian dingin, rendam atau siram dengan air dingin atau dinginkan dengan es batu. Di rumah sakit, suhu tubuh dipantau terus menerus untuk menghindari pendinginan yang berlebihan. Penderita mungkin perlu mendapatkan obat-obatan untuk mengatasi kejang. Setelah mengalami heatstroke, dianjurkan untuk menjalani tirah baring selama beberapa hari. Suhu tubuh mungkin akan turun naik secara abnormal selama beberapa minggu.

Pencegahan
·         Hindari aktivitas berat di dalam lingkungan yang sangat panas atau di dalam ruangan yang sirkulasinya buruk
·         Dalam cuaca panas, gunakanlah pakaian yang longgar dan ringan
·         Jika memungkinkan, sering-seringlah beristirahat dan berlindung di tempat yang teduh
·         Hindari tempat yang panas
·         Minum air banyak-banyak
·         Hindari panas yang berlebihan jika:
- sedang mengkonsumsi obat-obatan yang menyebabkan terganggunya pengaturan suhu tubuh
- anda seorang yang obes
- anda berusia lanjut
·         Berolahraga secara bertahap dan tingkatkan asupan air dan garam

Gangguan Panas Pada Cabor
1. Kram otot yang terjadi pada pelari, yakni sering terjadi pada otot betis. Penyebab kram otot ini kemungkinan ada hubungannya dengan gangguan keseimbangan elektrolit serta cairan tubuh. Kram ini menyebabkan otot terasa nyeri, sehingga penderita tidak mampu melanjutkan kegiatan.
2. Heat Exhaustion (kelelahan karena panas) pada pemain sepak bola, ini terjadi karena kekurangan atau kehilangan cairan (dehidrasi) dalam tubuh sewaktu melaksanakan sepak bola pada cuaca panas.

0 comments:

Post a Comment