Tubuh
biasanya dapat mempertahankan suhunya dalam cuaca panas maupun dingin dengan
cara berkeringat, bernafas, gemetar/menggigil dan menggeser aliran darah
diantara kulit dan organ dalam. Tetapi suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
kelainan panas. Gangguan panas merupakan suatu keadaan yang dapat mempengaruhi
kondisi suhu normal tubuh. Kedaruratan
panas terdiri dari 3 keadaan (diurutkan berdasarkan beratnya):
·
Heat cramps
·
Heat exhaustion
·
Heatstroke.
Jika
tidak segera diatasi, heat cramps bisa menyebabkan heat exhaustion, yang
selanjutnya bisa berkembang menjadi heatstroke. Resiko terjadinya kelainan
panas meningkat pada:
·
Kelembaban yang tinggi
(yang menyebabkan berkurangnya efek pendinginan oleh keringat)
·
Pemakaian tenaga yang
kuat dalam waktu lama (yang menyebabkan bertambahnya panas yang dihasilkan oleh
otot).
Orang-orang
yang sangat peka terhadap kelainan panas adalah:
-
Usia lanjut
- Obesitas
- Alkoholik menahun
- Pemakai obat tertentu (misalnya antihistamin, anti-psikosa, alkohol, kokain).
- Obesitas
- Alkoholik menahun
- Pemakai obat tertentu (misalnya antihistamin, anti-psikosa, alkohol, kokain).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi suhu tubuh:
1.
Variasi diurnal
Suhu
tubuh bervariasi pada siang dan malam hari. Suhu terendah manusia yang tidur
pada malam hari dan bangun sepanjang siang terjadi pada awal pagi dan tertinggi
pada awal malam.
2.
Kerja jasmani/ aktivitas fisik
Setelah
latihan fisik atau kerja jasmani suhu tubuh akan naik terkait dengan kerja yang
dilakukan oleh otot rangka. Setelah latihan berat, suhu tubuh dapat mencapai
40°C.
3.
Jenis kelamin
Sesuai
dengan kegiatan metabolisme, suhu tubuh pria lebih tinggi daripada wanita. Suhu
tubuh wanita dipengaruhi daur haid. Pada saat ovulasi, suhu tubuh wanita pada
pagi hari saat bangun meningkat 0,3-0,5°C.
4.
Lingkungan
Suhu
lingkungan yang tinggi akan meningkatkan suhu tubuh. Udara lingkungan yang
lembab juga akan meningkatkan suhu tubuh karena menyebabkan hambatan penguapan
keringat, sehingga panas tertahan di dalam tubuh. Suhu tubuh merupakan
pencerminan panas tubuh. Sebagaimana energi tubuh yang mengikuti hukum
termodinamika, panas tubuh sebagai salah satu bentuk energi juga mengikuti
hukum tersebut. Suhu tubuh merupakan hasil imbangan antara pembentukan panas
dengan kehilangan panas.
Perubahan
suhu tubuh dideteksi oleh 2 jenis termoreseptor, satu di kulit (peripheral
thermoreceptors) dan satu lagi di hipotalamus, medula spinalis, dll (central
thermoreceptors). Termoreseptor sentral memberi umpan balik yang penting dalam
mempertahankan suhu inti tubuh ketika termoreseptor perifer memberi informasi.
Penyebab
Penyebab
gangguan panas bisa berupa:
·
Suhu atau kelembaban
yang tinggi
·
Dehidrasi
(kehilangan cairan tubuh)
·
Olah raga yang berat
atau lama
·
Pakaian yang
bertumpuk-tumpuk
·
Pemakaian alkohol
·
Obat-obatan (misalnya
diuretik, neuroleptik, fenotiazin dan antikolinergik)
·
Penyakit jantung dan
pembuluh darah
·
Kelainan fungsi
kelenjar keringat.
Gejala
1.
Heat Cramps (Kram Karena Panas)
Heat
Cramps adalah kejang otot hebat akibat keringat berlebihan, yang terjadi selama
melakukan aktivitas pada cuaca yang sangat panas. Heat cramps disebabkan oleh
hilangnya banyak cairan dan garam (termasuk natrium, kalium dan magnesium)
akibat keringat yang berlebihan, yang sering terjadi ketika melakukan aktivitas
fisik yang berat.
Heat
cramps sering terjadi pada pekerja manual, seperti pekerja di ruang mesin,
pekerja pengolah baja dan pekerja pertambangan. Heat cramps seringkali secara
tiba-tiba mulai timbul di tangan, betis atau kaki; terasa sangat nyeri. Otot
menjadi keras, tegang dan sulit untuk dikendurkan. Heat cramps bisa dicegah
atau diobati dengan meminum minuman atau memakan makanan yang mengandung
garam.
1. Heat
Exhaustion (Kelelahan Karena Panas)
Heat Exhaustion adalah suatu keadaan yang terjadi
akibat terkena/terpapar panas selama berjam-jam, dimana hilangnya banyak cairan
karena berkeringat menyebabkan kelelahan, tekanan darah rendah dan kadang
pingsan.
Suhu
yang sangat panas bisa menyebabkan hilangnya banyak cairan melalui keringat,
terutama selama melakukan kerja fisik atau olah raga berat. Bersamaan dengan
cairan, garam (elektrolit) juga hilang sehingga terjadi gangguan
sirkulasi darah dan fungsi otak. Akibatnya terjadi heat exhaustion.
Gejala
utama adalah kelelahan, kelemahan dan kecemasan yang meningkat, serta badan
basah kuyup karena berkeringat. Jika berdiri, penderita akan merasa pusing
karena darah terkumpul di dalam pembuluh darah tungkai, yang melebar akibat
panas. Denyut jantung menjadi lambat dan lemah, kulit menjadi dingin, pucat dan
lembab, penderita menjadi linglung. Hilangnya cairan menyebabkan berkurangnya
volume darah, menurunnya tekanan darah dan bisa menyebabkan penderita pingsan.
2. Heatstroke
Heatstroke adalah suatu keadaan yang bisa berakibat
fatal, yang terjadi akibat terpapar panas dalam waktu yang sangat lama, dimana
penderita tidak dapat mengeluarkan keringat yang cukup untuk menurunkan suhu
tubuhnya.
Jika
terjadi dehidrasi dan penderita tidak dapat mengeluarkan keringat yang cukup
untuk mendinginkan tubuhnya, maka suhu tubuh bisa meningkat sampai pada tingkat
yang berbahaya, sehingga terjadi heatstroke.
Penyakit
tertentu, misalnya skleroderma dan fibrosis kistik, menyebabkan
berkurangnya kemampuan untuk mengeluarkan keringat sehingga menyebabkan
meningkatnya resiko heatstroke.
Heatstroke
bisa terjadi begitu cepat dan tidak selalu didahului oleh tanda-tanda seperti
sakit kepala, perasaan berputar (vertigo) maupun kelelahan. Pembentukan
keringat biasanya berkurang, tetapi tidak selalu. Kulit teraba panas, tampak
merah dan biasanya kering. Denyut jantung meningkat dan bisa mencapai 160-180
kali/menit (normal 60-100 kali/menit). Laju pernafasan juga biasanya meningkat,
tetapi tekanan darah jarang berubah. Suhu tubuh (sebaiknya diukur dengan
termometer yang dimasukkan ke dalam rektum) meningkat sampai 40-41ÂșC,
menyebabkan perasaan seperti terbakar. Penderita bisa mengalami disorientasi
(bingung) dan bisa mengalami penurunan kesadaran atau kejang.
Jika
tidak segera diobati, heatstroke bisa menyebabkan kerusakan yang permanen atau
kematian. Suhu 41? Celsius adalah sangat serius, 1 derajat diatasnya seringkali
berakibat fatal. Kerusakan permanen pada organ dalam (misalnya otak) bisa
segera terjadi dan sering berakhir dengan kematian.
Penaggulangan
Penanggulangan
yang utama adalah menggantikan cairan (rehidrasi) dan garam yang hilang. Cairan dan garam yang hilang melalui
keringat bisa digantikan dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang agak
asin, misalnya jus tomat yang diberi garam atau kaldu daging yang dingin.
Minuman yang diperjualbelikan juga ada yang mengandung ekstra garam (misalnya
Gatorade),
Jika
memang harus melakukan kegiatan di dalam lingkungan yang panas,sebaiknya minum
banyak cairan dan dinginkan kulit dengan membasahinya dengan air dingin. Jika
korban sadar, berikan sedikit-sedikit minuman bergaram (dibuat dengan
menambahkan 1 sendok teh garam ke dalam 0,9 L air). Berikan setengah cangkir
setiap 15 menit. Jika tidak ada minuman bergaram, bisa diberikan air putih
saja.
Akan
lebih baik bila korban dipindahkan ke ruangan yang dingin dan dibaringkan
mendatar atau dengan posisi kepala yang lebih rendah. Basahi kulit korban
dengan pakaian basah atau langsung dengan air dan gunakan kipas angin untuk
menurunkan suhu tubuhnya. Jangan gunakan obat gosok yang mengandung alkohol.
Berikan kompres dingin pada leher, selangkangan dan ketiak korban.
Untuk
kram otot, berikan minuman bergaram dan pijat-pijat otot yang terkena secara
lembut dan perlahan sampai mengendur. Setelah rehidrasi, korban seringkali
segera pulih total. Jika setelah pengobatan tekanan darah tetap rendah dan
denyut nadi tetap lambat selama lebih dari 1 jam, maka perlu dicurigai adanya
kelainan yang lain.
Heatstroke
merupakan suatu keadaan gawat darurat dan harus segera dilakuan tindakan penyelamatan.
Jika penderita tidak dapat segera dibawa ke rumah sakit, sebaiknya dibungkus
dengan seprei atau pakaian dingin, rendam atau siram dengan air dingin atau
dinginkan dengan es batu. Di rumah sakit, suhu tubuh dipantau terus menerus
untuk menghindari pendinginan yang berlebihan. Penderita mungkin perlu
mendapatkan obat-obatan untuk mengatasi kejang. Setelah mengalami heatstroke,
dianjurkan untuk menjalani tirah baring selama beberapa hari. Suhu tubuh
mungkin akan turun naik secara abnormal selama beberapa minggu.
Pencegahan
·
Hindari aktivitas berat
di dalam lingkungan yang sangat panas atau di dalam ruangan yang sirkulasinya
buruk
·
Dalam cuaca panas,
gunakanlah pakaian yang longgar dan ringan
·
Jika memungkinkan,
sering-seringlah beristirahat dan berlindung di tempat yang teduh
·
Hindari tempat yang
panas
·
Minum air banyak-banyak
·
Hindari panas yang
berlebihan jika:
- sedang mengkonsumsi obat-obatan yang menyebabkan terganggunya pengaturan suhu tubuh
- anda seorang yang obes
- anda berusia lanjut
- sedang mengkonsumsi obat-obatan yang menyebabkan terganggunya pengaturan suhu tubuh
- anda seorang yang obes
- anda berusia lanjut
·
Berolahraga secara
bertahap dan tingkatkan asupan air dan garam
Gangguan Panas Pada Cabor
1.
Kram otot yang terjadi pada pelari, yakni sering terjadi pada otot betis.
Penyebab kram otot ini kemungkinan ada hubungannya dengan gangguan keseimbangan
elektrolit serta cairan tubuh. Kram ini menyebabkan otot terasa nyeri, sehingga
penderita tidak mampu melanjutkan kegiatan.
2.
Heat Exhaustion (kelelahan karena panas) pada pemain sepak bola, ini terjadi
karena kekurangan atau kehilangan cairan (dehidrasi) dalam tubuh sewaktu
melaksanakan sepak bola pada cuaca panas.
0 comments:
Post a Comment