1.
Perbedaan Fisik Wanita dan Laki-laki
Perbedaan
nyata antara wanita dan laki-laki jelas nampak dalam aspek anatomi. Perbedaan
antomis itulah yang menyebabkan kaum laki-laki secara urnum lebih mampu
melakukan kegiatan fisik yang memerlukan kekuatan. Namun, banyak dari perbedaan
tersebut yang dapat diubah melalui latihan fisik. Hal itu dapat dilihat bahwa
banyak wanita yang terlatih mampu melampaui batas fisiologis kaum laki-laki
yang kurang terlatih. Misalnya dalam angkat besi dan lari marathon, ada banyak
wanita terlatih yang mampu mengangkat beban sampai ratusan kilogram dan mampu
menyelesaikan lari marathon, sebaliknya banyak laki-laki yang tidak mampu melakukan
hal tersebut.
Wanita
dalam hal anatomi dan fisiologi memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan
laki-laki. Perbedaan tersebut antara lain massa otot wanita lebih kecil,
sehingga potensi untuk melakukan aktivitas cenderung tidak lebih kuat dibanding
dengan laki-laki. Selain itu, ukuran jantung wanita lebih kecil dari pada
laki-laki. Hal tersebut mempengaruhi kinerja jantung pada wanita lebih cepat
untuk mendukung kebutuhan oksigen dalam tubuh. Volume pernapasan pada wanita
juga lebih kecil dari laki-laki, karena rongga dada pada wanita lebih kecil.
Hal tersebut menyebabkan wanita lebih berat dalam hal suplai oksigen ke seluruh
tubuh, dan membuat wanita lebih cenderung cepat lelah karena laktat darah yang
menumpuk.
Perbedaan
fisik antara wanita dan laki-laki tidak nampak pada masa anak-anak, namun
kecenderungan fisik anak wanita melampaui perkembangan fisik anak laki-laki,
terutama pada masa pubertas. Perbedaan fisik wanita dan laki-laki terlihat
ketika dewasa, di mana dimensi fisik laki-laki rata-rata 7-10 % lebih besar
dari wanita. Faktor hormonal turut mempengaruhi perkembangan ini. Hormon
estrogen pada wanita menyebabkan perkembangan tulang dan ukuran bahu menjadi
lebih sempit, namun sebaliknya ukuran panggul lebih luas. Hal ini menyebabkan
gerak menjadi lebih sempit dan keleluasaan gerak menjadi terhambat. Pada
laki-laki, hormon yang berpengaruh dalam perkembangan adalah testosteron. Testosteron
pada laki-laki mempengaruhi perkembangan otot, bentuk bahu menjadi luas,
membuat ukuran tubuh menjadi lebih tinggi, serta keluasan panggul yang sempit.
Hal ini menjadikan gerak laki-laki lebih leluasa.
Wanita
mempunyai tingkat fleksibilitas yang lebih dari pada laki-laki. Hal ini
disebabkan oleh sekresi hormon relaksin pada wanita, serta pinggul dari wanita
lebih datar sehingga keleluasannya lebih baik dari laki-laki. Di sisi lain,
laki-laki memiliki darah dan kadar hemoglobin yang lebih tinggi dari pada
wanita. Hal ini berpengaruh pada kebutuhan oksigen tubuh mengingat fungsi
hemoglobin adalah untuk mengikat oksigen. Perbedaan pada fisiologi wanita lebih
disebabkan oleh perbedaan ukuran tubuh, komposisi tubuh, dan ada tidaknya
hormon seks laki-laki. Pada umumnya, sebagian besar nilai kuantitatif untuk
perempuan (kekuatan otot, ventulasi paru, dan curah jantung) yang semuanya
berkaitan dengan massa otot, bervariasi antara dua per tiga sampai tiga per
empat dari nilai laki-laki (Guyton, 2014).
2.
Manfaat Olahraga pada Wanita
Olahraga merupakan kegiatan menggerakkan tubuh secara sistematis dan
berkesinambungan. Ketika tubuh berolahraga, kinerja sistem-sistem tubuh akan
meningkat, bekerja sesuai fungsi masing-masing. Bekerjanya sistem-sistem tubuh
ini mempunyai banyak manfaat bagi fisiologis tubuh apabila dilakukan
berkesinambungan. Manfaat tersebut menurut Suharjana (2013) antara lain:
-
Menguatkan jantung.
-
Menurunkan tekanan darah tinggi.
-
Menyembuhkan diabetes mellitus.
-
Menyeimbangkan darah
-
Mencegah osteoporosis.
Olahraga merupakan solusi
tepat sebagai tindakan preventif untuk menjaga kesehatan. Wanita yang
berolahraga secara teratur menunjukkan penurunan risiko terjadinya kanker
payudara. Olahraga yang teratur menurunkan kadar growth factors seperti
insulin secara bermakna yang dihubungkan dengan penurunan risiko kanker, dengan
mempengaruhi kadar Insulin-Like Growth Factors (Mawi, 2011). Selain itu, olahraga juga dapat bermanfaat menjaga
seseorang dalam keadaan bugar dan menjaga penampilan agar tetap menarik,
sebagaimana diinginkan oleh sebagian besar wanita. Manfaat tersebut antara
lain:
-
Mengurangi proporsi lemak tubuh.
-
Mengencangkan otot.
-
Menghaluskan dan mengencangkan kulit.
-
Mencegah timbulnya jerawat.
3.
Latihan dan Menstruasi
Menstruasi adalah pendarahan yang terjadi
setiap bulan pada wanita. Bila terjadi menstruasi, artinya rahim telah siap
untuk dibuahi. Darah menstruasi mengalir dari rahim melalui lubang kecil di
leher rahim dan keluar dari tubuh melalui Vagina. Kebanyakan menstruasi
berakhir mulai dari 3 sampai 5 hari. Ketika menstruasi datang secara teratur,
ini disebut siklus menstruasi. Sebuah siklus yang dihitung dari hari pertama
menstruasi hingga hari pertama menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi
rata-rata adalah 28 hari (Guyton, 2006). Siklus dapat berkisar dari 21 sampai
35 hari pada orang dewasa dan dari 21 sampai 45 hari pada remaja. Naik turunnya
kadar hormon selama sebulan mengontrol siklus menstruasi. Siklus menstruasi
yang teratur merupakan tanda bahwa bagian-bagian penting dari tubuh bekerja
secara normal. Siklus menstruasi menyediakan bahan kimia tubuh yang penting,
yang disebut hormon, untuk membuat tubuh sehat dan juga mempersiapkan tubuh
untuk kehamilan setiap bulan.
Pada pertengahan pertama dari siklus, hormon
estrogen mulai naik. Estrogen memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan,
terutama dengan pembentukan tulang yang kuat dan untuk posisi tubuh kuat
seiring bertambahnya usia. Estrogen juga membuat lapisan rahim tumbuh dan
menebal. Lapisan rahim ini adalah tempat untuk memelihara embrio jika terjadi
kehamilan. Pada saat yang sama lapisan rahim berkembang, sel telur di salah
satu indung telur mulai matang. Sekitar hari ke-14 dari siklus 28-hari telur
meninggalkan ovarium, ini disebut ovulasi.
Selama menstruasi, lapisan rahim menebal dan
darah akan luruh mengalir keluar melalui vagina. Periode bulanan tidak sama
pada setiap bulan. Hal ini juga berbeda dari periode wanita lainnya. Periode
dapat ringan, sedang, atau berat dalam hal berapa banyak darah keluar dari
vagina. Panjang periode juga bervariasi selama menstruasi. Selama beberapa
tahun pertama setelah menstruasi dimulai, siklus seorang wanita cenderung
secara perlahan menjadi lebih teratur dengan bertambah usia. Sebagian besar
waktu, berada pada masa di kisaran 21 sampai 35 hari.
Masalah saat menstruasi, tidak sama pada setiap
wanita. Ada yang mengalami nyeri perut, pendarahan banyak ataupun amenorrhea
(kurangnya periode menstruasi). Berikut istilah-istilah dalam siklus
menstruasi.
a.
Eumenorrhea
Eumenorrhea adalah siklus mentruasi
teratur dengan interval perdarahan yang terjadi antara 21-35 hari.
b.
Polimenorrhea
Polimenorrhea adalah kelainan siklus
menstruasi yang memendek dari siklus normal.
c.
Oligomenorrhea
Oligomenorrhea adalah mentruasi yang
terjadi dengan interval antara 35-90 hari.
d.
Amenorrhea
Amenorrhea adalah tidak terjadi
menstruasi dalam waktu 3 bulan berturut-turut. Penyebab terjadinya amenorrhea ini di antaranya disebabkan oleh adanya
kehamilan, penurunan berat badan yang ekstrim, gangguan makan, adanya stres
atau tekanan yang muncul karena melakukan aktivitas fisik yang berat.
Aktivitas fisik yang terlalu berat (latihan
intensitas tinggi) adalah salah satu penyebab gangguan menstruasi hingga
terjadinya infertilitas. Paksaan pada fisik wanita ini bisa menyebabkan tubuh
stres hingga merusak kualitas sel-sel reproduksi. Secara garis besar, kesuburan
(fertilitas) seseorang dapat dinilai dari kecukupan jumlah dan kualitas sel-sel
reproduksi, yaitu sel telur (ovum) pada wanita. Produksi sel-sel tersebut
dipengaruhi oleh faktor psikologi, hormonal dan keturunan (genetik).
Kelainan siklus yang banyak terjadi pada atlet
wanita adalah oligomenorrhea dan amenorrhea. Hal ini terjadi karena program
latihan yang dilakukan dengan intensitas yang tinggi. Latihan dengan intensitas
yang tinggi dapat menyebabkan tubuh mengalami stres fisik dan emosional. Stres
tersebut memungkinkan terjadinya gangguan pada sistem hormonal, dan akan
berdampak pada siklus menstruasi yang keseluruhan prosesnya disebabkan kinerja
hormon. Selain itu, latihan dengan intensitas yang tinggi dapat banyak menyebabkan
kehilangan lemak. Hal ini dapat
berakibat pada terhambatnya pengeluaran hormon estrogen. Estrogen yang
terhambat akan menghambat pula sekresi LH (luteinizing
hormone) yang berpengaruh dalam ovulasi.
Kelelahan dan stres itulah yang mengakibatkan
siklus menstruasi pada wanita menjadi tidak teratur atau bahkan jarang
mendapatkan menstruasi. Terlebih lagi, wanita saat menstruasi mengalami sakit
yang luar biasa. Menstruasi yang tak teratur dan rasa sakit itu merupakan
indikasi adanya kelainan dalam organ reproduksi mereka yang dapat berakibat infertilitas.
Kedua hal tersebut dapat mempengaruhi otak dan berdampak pada terganggunya
sistem hormonal kewanitaannya, seperti menyebabkan kelainan menstruasi,
kesulitan bersanggama, penekanan produksi sel telur, penyempitan saluran telur
dan gangguan hormon
4.
Olahraga dan Kehamilan
Selama masa kehamilan,
organ-organ tubuh bekerja dua kali karena sedang menopang kehamilan. Banyak
yang ibu hamil mengalami mudah merasa lelah, sering sakit pinggang, mudah
terkena sakit kepala, pusing dan sebagainya. Oleh karena itu, tidak dianjurkan
pada ibu hamil untuk melakukan kegiatan berlebih yang dapat membuat kelelahan.
Meskipun demikian, bukan berarti ibu hamil harus tidur dan bermalasan. Ibu
hamil pun perlu berolahraga demi lebih meningkatkan kebugaran tubuh dan
kesehatan kehamilannya. Tentunya dengan porsi dan jenis olahraga yang dilakukan
berbeda dengan yang tidak hamil.
Banyak
manfaat yang dapatkan ketika selama kehamilan melakukan olahraga. Olahraga dapat
membantu memperbaiki mood, lebih nyaman ketika tidur, mengurangi rasa
pegal-pegal dan sakit pinggang. Selain itu dengan berolahraga diharapkan ibu
hamil lebih siap ketika menghadapi persalinan, karena memiliki daya tahan dan
otot-otot yang sudah terlatih. Olahraga yang rutin selama kehamilan juga lebih
memudahkan ibu untuk mengembalikan kondisi tubuh pasca melahirkan.
Inti dari
olahraga kehamilan adalah untuk memperbaiki kinerja jantung, mengatur berat
badan, menjaga kebugaran tubuh, menyiapkan otot-otot untuk persalinan tanpa
menyebabkan stress atau gangguan terhadap janin yang sedang dikandung. Berikut
ini adalah penjelasan mengenai olahraga kesehatan yang bisa dilakukan,
tergantung dari kondisi ibu hamil itu sendiri. Oleh karena itu, sebelum
melakukan olahraga sangat penting untuk di konsultasikan terlebih dahulu dengan
dokter. Prinsip olahraga saat hamil adalah:
-
Lakukan
olahraga secara teratur.
-
Perhatikan
intensitas olahraga/latihan fisik.
-
Hentikan
olahraga sebelum kelelahan.
-
Perhatikan
suhu tubuh: drehidrasi 500 ml/jam, pakaian ringan, lingkungan sejuk.
-
Hentikan
olahraga secara bertahap: turunkan intensitas perlahan-lahan.
-
Lakukan
olahraga yang mudah.
-
Hentikan
olahraga bila mengalami tanda-tanda bahaya dan segera konsultasikan dengan
dokter. Tanda-tanda bahaya tersebut adalah:
·
Perdarahan
melalui vagina.
·
Keluarnya
cairan seperti ketuban dari vagina.
·
Pembengkakan
pada tangan, kaki, atau wajah.
·
Sakit
kepala berat yang tiba-tiba.
·
Pusing atau
merasa seperti akan pingsan.
-
Frekuensi:
3-4 kali seminggu.
-
Intensitas:
ringan hingga sedang, sesuai target denyut jantung atau skala intensitas.
·
< 20
thn: 140 – 155 kali per menit
·
20 – 29
thn: 135 – 150 kali per menit
·
30 – 39
thn: 130 – 145 kali per menit
-
Durasi:
15-30 menit per sesi latihan.
-
Jenis: low
impact aerobic dan latihan beban intensitas ringan, disertai latihan
fleksibilitas.
-
Talk test
atau tes bicara: masih dapat berbicara saat berolahraga tanpa terengah-engah.
Olahraga yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
-
Berjalan
-
Berenang
-
Yoga
-
Aerobik
-
Latihan
kekuatan
-
Bersepeda
-
Jogging.
Olahraga
atau latihan dapat pula dilakukan oleh atlet wanita selama kehamilan. Asalkan
dalam takaran yang tepat dan dalam kondisi yang memungkinkan. Kini banyak atlet
wanita yang tetap berlatih selama kehamilannya dan mendapat peningkatan penampilan
olahraganya dikala menjadi ibu. Apa yang menyebabkan atlet wanita meningkat penampilannya
setelah melahirkan, sampai sekarang masih belum diketahui. Secara fisiologis,
meningkatnya volume darah dan upaya mengatasi beban berat badannya yang terus
meningkat selama kehamilannya (dalam 9 bulan dapat meningkat lebih dari 10 kg),
menjadi latihan beban yang menghasilkan manfaat jangka panjang. Namun, latihan
pada atlet wanita hamil tidak boleh sembarangan. Satu hal penting yang harus
diperhatikan, bahkan harus menjadi pantangan bagi atlet wanita yang hamil
adalah sebagai penyelam karena kemungkinan terjadinya emboli gas dalam
plasental predaran darah fetus. Jika melakukan ski air, pakaian yang kedap air perlu
dipergunakan untuk mencegah semburan air yang masuk kedalam vagina. Berikut dampak
negatif yang bisa terjadi pada atlet wanita saat latihan.
a.
Trauma Langsung
Uterus
adalah organ pelvis yang tersimpan aman dalam dinding-dinding tulang pelvis sampai
minggu ke 12 kehamilannya. Setelah itu fetus dilindungi oleh lapisan tebal
seperti spons dan uterus dan sejumlah kecil cairan amnion. Kondisi tersebut
yang menyebabkan trauma terhadap fetus sangat jarang terjadi akibat aktifitas
ibu. Tetapi kombinasi dan pergeseran titik berat, lordosis lumbal dan
meningkatnya elatisitas ligamentum meningkatkan kemungkinan terjadinya trauma
ibu pada kehamilan lebih lanjut. Oleh karena itu olahraga yang memungkinkan
terjadinya benturan, termasuk banyak diantaranya olahraga dilapangan.
b.
Berkurangnya Peredaran Darah Uterus
Selama
berolahraga atau latihan terdapat tanda pengalihan aliran darah otot uterus ke
plasenta yang dikompensasi oleh meningkatnya ekstraksi O2 dari darah yang
beredar dalam uterus selama melakukan olahraga. Namun, sampai saat ini hal
tersebut tidak menunjukkan pengaruh buruk pada bayi yang dilahirkan. Hal
tersebut mungkin disebabkan oleh karena meningkatnya rangsangan pada fetus,
yang disebabkan oleh meningkatnya transfer catecholamine
oleh plasenta, meningkatnya suhu fetus atau berkurangnya peredaran darah dalam
uterus.
Pada
wanita hamil yang terus berlatih olahraga daya tahan sampai saat melahirkan
temyata mendapat kenaikan berat badan yang rendah, dengan menghasilkan bayi
yang beratnya 600 gr kurang dari berat bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu yang
tidak melakukan olahraga atau yang menghentikan olahraganya sebelum kehamilan
minggu ke 20. Oleh karena adanya risiko berkurangnya peredaran darah uterus,
maka olahraga ibu hamil sampai exhaustion umumnya dilarang.
c.
Hipertermia
Terdapat
peningkatan terjadinya kerusakan pada neural
tube pada anak-anak yang dikala kandungannya mengalami hipertermia. Bayi anencephalic (lahir tidak sempurna) 10%
dilahirkan oleh wanita yang pernah mendapat penyakit demam atau mandi sauna
dikala hamil mudanya. Kesimpulan diperkirakan kemungkinan terjadinya kerusakan
akibat hipertermia selama melakukan olahraga dimasa kehamilan muda.
Daftar Rujukan
Daftar Rujukan
Guyton,
A.C., & Hall, J.E. (2014). Fisiologi
Kedokteran. (Terjemahan Ermita I. Ibrahim Ilyas). Elsevier: Singapura.
(Buku asli diterbitkan tahun1956).
Mawi,
M., dkk. (2011). Pengaruh Olahraga Aerobik Terhadap Kadar Estradiol Pada Wanita
Pascamenopause: Studi Randomisasi Selama 12 Minggu. Universa Medicana, 3, 121-126.
Suharjana.
2013. Kebugaran Jasmani. Yogyakarta:
Jogja Global Media.
1 comments:
AYOO SERBUU GAN MUMPUNG GRATIS DAN MURAH
ADU BANTENG, Sabung Ayam, Sportbook, Poker, CEME, CAPSA, DOMINO, Casino
Modal 20 rb, hasilkan jutaan rupiah
Bonus 10% All Games Bolavada || Bonus Cashback 10% All Games Bolavada, Kecuali Poker ||
FREEBET AND FREECHIP 2017 FOR ALL NEW MEMBER !!! Registrasi Sekarang dan Rasakan Sensasi nya!!! ONLY ON : BOLAVADA(dot)com
BBM : D89CC515
bandar judi
agen terpercaya
sabung ayam bangkok
Post a Comment