Sistem rangka merupakan salah satu dari sistem lokomotorik tubuh manusia. Rangka atau tulang-tulang menjadi tempat perlekatan otot-otot. Oleh karena itu, tulang dan otot tidak dipisahkan ketika membahas tentang gerak. Rangka manusia tersusun atas 206 tulang-tulang yang tersebar di seluruh tubuh, 64 buah di anggota badan atas, 62 buah di anggota badan bawah, 28 buah di tengkorak, 26 buah vertebralis, 24 tulang iga, satu sternum, dan satu hyoideum (Supriyadi, 2010). Tulang-tulang yang menyusun rangka manusia tersebut diklasifikasikan dalam beberapa kelompok yaitu, tulang rangka kepala, rangka batang badan, dan rangka anggota (anggota atas dan anggota bawah).
a. Jenis Tulang
Berdasarkan morfologi atau
bentuknya, tulang dibedakan sebagai berikut:
1)
Tulang Panjang
Tulang
panjang merupakan tulang-tulang utama dari anggota badan. Mempunyai korpus yang
panjang dan ujung tulang yang melebar. Contoh tulang panjang adalah humerus,
femur, dan lain sebagainya.
2)
Tulang Pendek
Tulang pendek
mempunyai bentuk dengan ukuran panjang, lebar, dan tebalnya hampir sama. Contoh
dari tulang pendek adalah carpalia, dan tarsalia.
3)
Tulang Pipih
Tulang pipih
mempunyai ukuran panjang dan lebarnya jauh melibihi ukuran tebalnya. Contoh
tulang pipih adalah os frontal dan perietal.
4)
Tulang Berongga
Tulang berongga adalah tulang
yang terdapat rongga di dalamnya. Contoh tulang berongga adalah tulang belakang.
b.
Pembentukan
Tulang
Tulang berasal dari mesoderm, di
mana tulang mula-mula akan mengalami kondensasi untuk berubah menjadi blastema
atau membran rudiment, dan dari sinilah tulang rawan akan terdiferensiasi
(Supriyadi, 2010). Proses penulangan ada dua macam, yaitu:
1)
Ossifikasi intramembranosa atau endesmalis
Ossifikasi intramembranosa
merupakan proses penulangan dari membran yang langsung mengalami perubahan
menjadi tulang tanpa menjadi tulang rawan terlebih dahulu.
2)
Ossifikasi intracartilaginosa atau enchondral
Ossifikasi
intracartilaginosa merupakan proses penulangan dari membran yang sebelum
menjadi tulang mengalami menjadi tulang rawan terlebih dahulu.
Panjang
penulangan dimulai pada kira-kira 8 minggu pada usia kandungan, yaitu pada
bagian batang. Ossifikasi (penulangan) yang terjadi adalah enchondral pada bagian tengah, dan endesmalis pada bagian tepi. Ossifikasi pada saat ini disebut
ossifikasi primer (Supriyadi, 2010). Pada waktu lahir, bagian tengah tulang
panjang disebut diaphysis, sedangkan
kedua ujung masih berupa tulang rawan yang disebut cartilago epiphysialis. Pada kedua ujung inilah kemudian terjadi
ossifikasi tipe enchondral.
Ossifikasi inilah yang disebut ossifikasi sekunder, dan tulang yang telah jadi
tersebut disebut epiphysis.
Ossifikasi
pada kedua ujung tulang terus berjalan hingga akhirnya tinggal dua lembar
tulang rawan, yaitu cartilago articularis
dan lamina epiphysialis.
Pertumbuhan panjang pada tulang panjang tergantung dari penutupan lamina epiphysialis, ketika lamina epiphysialis telah menutup maka
pertumbuhan panjang dari tulang akan berhenti. Pada tulang pendek, ossifikasi
terjadi secara enchondral, sedangkan tulang pipih terjadi secara endesmalis.
Pada perempuan, ossifikasi terjadi lebih awal dari umumnya laki-laki, namun
proses berakhirnya juga lebih cepat antar 2-3 tahun lebih awal (Supriyadi,
2010).
c.
Fungsi
Tulang
Tulang mempunyai fungsi yang
sangat penting bagi tubuh, diantaranya adalah:
1)
Memberi bentuk dan penguat bagi tubuh.
2)
Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital.
3)
Alat pengungkit.
4)
Tempat melekatnya otot.
5)
Tempat pembentukan sel-sel darah merah.
6)
Sebagai gudang penyimpanan kalsium.
d.
Persendian
Tulang-tulang yang merupakan
bagian dari kerangka badan satu sama lain dihubungkan dengan perantaraan suatu
persendian. Sendi secara umum dibagi atas:
1) Sendi fibrus
(sinartrosis)
Sendi fibrus adalah sendi yang
tidak dapat bergerak, misalnya sutura yang terdapat pada kepala.
2) Sendi tulang
rawan (amfiatrosis)
Sendi tulang rawan adalah sendi yang
dapat bergerak sedikit, misalnya sendi pada tulang pubis, sendi antara
manubrium sterni dan korpus sterni dengan kosta.
3) Sendi
sinovial (diartrosis)
Sendi sinovial adalah persendian
yang bebas bergerak, tedapat
banyak ragamnya dan semua mempunyai ciri yang sama. Sendi sinovial dapat
terdiri dari:
a) Sendi putar,
bongkol sendi tepat masuk dalam mangkok sendi yang dapat memberikan seluruh arah, misalnya
sendi panggul dan sendi peluru pada bahu.
b) Sendi
engsel, satu permukaan bunda diterima oeh yang lain sedemikian rupa sehingga
gerakan hanya dalam satu bidang dan dua arah, misalnya sendi siku dan sendi
lutut.
c) Sendi
kondiloid, seperti sendi engsel tetapi dapt bergerak dalam 2 bidang dan empat
arah, lateral, ke depan dan ke belakang. Fleksi, ekstensi, aduksi dan abduksi,
misalnya pergelangan tangan.
d) Sendi berporos
(sendi putar), pergerakan sendi memutar seperti pergerakan kepala sendi.
e) Sendi pelana
(sendi timbal balik), misalnya sendi rahang dan tulang metidakarpalia pertama
(pergelangan tangan).